Minggu, 06 April 2014

Bentang Alam Karst



Bentang  Alam  Karst

          Pengertian tentang topografi kars yaitu suatu topografi yang terbentuk pada daerah dengan litologi berupa batuan yang mudah larut, menunjukkan relief yang khas, penyaluran tidak teratur, aliran sungai secara tiba-tiba masuk ke dalam tanah dan meninggalkan lembah kering dan muncul kembali di tempat lain sebagai mata air yang besar.
A.   Definisi Karst
        Bentang alam atau morfologi yang terbentuk akibat proses karstifikasi dan proses pelarutan kimia yang diakibatkan oleh aliran permukaan. Karst yang baik harus mengandung potensi mineral kalsit sekitar70-90% hal ini dimaksudkan dengan kegiatan pelarutan yang ada.
B.   Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bentang Alam Karst
1.  Faktor Fisik
      Faktor fisik yang mempengaruhi pembentukan topografi karst meliputi ketebalan batugamping, porositas dan permeabilitas batugamping serta intensitas struktur (kekar) yang mengenai batuan tersebut.
  1. Ketebalan batugamping, yang baik untuk perkembangan karst adalah batu gamping yang tebal, dapat masif atau yang terdiri dari beberapa lapisan dan membentuk unit batuan yang tebal, sehingga mampu menampilkan topografi karst sebelum habis terlarutkan.
  1. Porositas dan permeabilitas, berpengaruh dalam sirkulari air dalam batuan. Semakin besar porositas sirkulasi air akan semakin lancar sehingga proses karstifikasi akan semakin intensif.
  2. Intensitas struktur (kekar), zona kekar adlah zona lemah yang mudah mengalami pelarutan dan erosi sehingga dengan adanya kekar dalam batuan, proses pelarutan berlangsung intensif.
              2. Faktor Kimiawi
  1. Kondisi kimia batuan, dalam pembentukan topografi kars diperlukan sedikitnya 60% kalsit dalam batuan dan yang paling baik diperlukan 90% kalsit.
  2. Kondisi kimia media pelarut, dalam proses karstifikasi media pelarutnya adalah air, kondisi kimia air ini sangat berpengaruh terhadap proses karstifikasi .
                      3. Faktor Biologis
     Aktivitas tumbuhan dan mikrobiologi dapat menghasilkan humus yang menutup batuan dasar, mengakibatkan kondisi anaerobic sehingga air permukaan masuk ke zona anaerobic, tekanan parsial CO2 akan meninggkat sehingga kemampuan melarutkannya juga meningkat.
•             4. Faktor Iklim dan Lingkungan
            Kondisi lingkungan yang mendukung adalah adanya lembah besar yang mengelilingi tempat yang tinggi yang terdiri dari batuan yang mudah larut (batugamping) yang terkekarkan intensif. Kondisi lingkungan di sekitar batugamping harus lebih rendah sehingga sirkulasi air berjalan dengan baik, sehingga proses karstifikasi berjalan dengan intensif.

C.     Proses Pembentukan  Topografi Karst
Kondisi batuan yang menunjang terbentuknya topografi karst ada 4, yaitu:
  1. Mudah larut dan berada di atau dekat permukaan.
  2. Masif, tebal dan terkekarkan.
  3. Berada pada daerah dengan curah hujan yang tinggi.
  4. Dikelilingi lembah

           Gambar. Diagram aliran air didalam batugamping melalui rekahan
                Proses pelarutan pada batugamping, meninggalkan morfologi sisa pelarutan, perkembangan morfologi sisa ini dapat dibagi menjadi 4 fase, yaitu :

Fase I.  Terjadi pelarutan pada batuan yang terkekarkan sehingga membentuk lembah yang ekmudian merupakan zona yang lebih cepat mengalami pelarutan (zona A) dibanding dengan zona B yang tidak mengalami pengkekaran .

Fase II.  Karena zona A lebih cepat mengalami pelarutan maka pada zona ini segera terbentuk lembah yang dalam, sementara pada zona B masih berupa dataran tinggi dengan gejala pelarutan dibeberapa tempat.

Fase III.  Pelarutan pada kedua zona tersebut terus berjalan sehingga pada fase ini mulai terbentuk kerucut-keucut kars pada zona B. pada kerucut kars ini tingkat pelarutan /tingkat erosi vertikalnya lebih kecil dibanding dengan lembah disekitarnya.

Fase IV.  Karena adanya erosi lateral dan korosi oleh aliran sungai maka zona A berada pada batas permukaan erosi dan pada zona B erosi vertikalnya telah berjalan lebih lanjut sehinga hanya tinggal beberapa morfologi sisa saja.


D.   Bentang Alam  Hasil Proses Karstifikasi

            Bentuk morfologi yang menyusun suatu bentang alam karst dapat dibedakan menjadi 2, yaitu bentuk-bentuk konstruksional dan bentuk-bentuk sisa pelarutan.

  1. Bentuk-bentuk Konstruksional
            Bentuk-bentuk konstriksional adalah topografi yang dibentuk oleh proses pelarutan batugamping atau pengendapan mineral karbonat yang dibawa oleh air.
            Berdasarkan ukurannya dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
          Bentuk-bentuk minor
          Bentuk-bentuk mayor
            Bentang alam karst minor adalah bentang alam yang tidak dapat diamati pada peta topografi atau foto udara.
            Sedangkan bentang alam mayor adalah yang dapat diamati dari peta topografi atau foto udara.
           
            Bentuk-bentuk bentang alam  minor antara :
  1. Lapies, yaitu bentuk yang tidak rata pada batugamping akibat adanya proses pelarutan dan penggerusan.
                                                                             Gambar. Lapies
  1. Karst split, adalah celah pelarutan yang terbentuk di permukaan.
                                                                                      Gambar. Karst Split
  2. Parit karst, yaitu alur pada permukaan yang memanjang membentuk parit, yang juga sering dianggap karst split yang memanjang sehingga membentuk parit.
                                                                                        Gambar. Parit Karst
  1. Palung karst, adalah alur pada permukaan batuan yang besar dan lebar, terbentuk karena proses pelarutan, kedalaman lebih dari 50 cm. biasanya pada permukaan batuan yang datar atau miring rendah dan dikontrol oleh struktur yang memanjang.
  2. Speleotherms, adalah hiasan pada gua yang merupakan endapan CaCO3  yang mengalami presipitasi pada air tanah yang membawanya masuk ke dalam gua. (Stalaktit, stalakmit).
                                                                                           Gambar. Speleotherms
  1. Fitokarst, adalah permukaan yang berlekuk-lekuk dengan lubang-lubang yang saling berhubungan, terbentuk karena adanya pengaruh aktivitas biologis yaitu algae yang tumbuh di dalam batugamping. Algae menutup di permukaan dan masuk sedalam 0,1 – 0,2 mm dan menghasilkan larutan asam sehingga melarutkan batugamping.
            Sedangkan bentuk-bentuk topgrafi karst mayor antara lain :

Gambar. Topografi Karst Mayor

  1. Surupan (doline), yaitu depresi tertutup hasil pelarutan dengan diameter mulai dari beberapa meter sampai beberapa kilometer, kedalaman bisa sampai ratusan meter dan mempunyai bentuk bundar atau lonjong.
  2. Uvala, adalah gabungan dari beberapa doline.
  1. Polje, adalah depresisi tertutup yang besar dengan lantai datar dan dinding curam, bentuknya tidak teratur dan biasanya memanjang searah jurus perlapisan, pembentukannya dikontrol oleh litologi dan struktur, dan mengalami pelebaran saat terisi oleh air.
  1. Jendela karst, adalah lubang pada atap gua  yang menghubungkan dengan udara luar, terbentuk karena atap gua runtuh.
  1. Lembah karst,  adalah lembah atau alur yang besar, terbentuk oleh aliran permukaan yang mengerosi batuan yang dilaluinya. Ada 4 macam lembah karst, yaitu :
    1. Allogenic valley, lembah karst dengan hulu pada batuan kedap air (bukan batugamping) yang kemudian masuk ke dalam daerah karst.
    2. Blind valley, lembah karst yang alirannya tiba-tiba hilang karena masuk ke dalam batuan.
    3. Pocket valley, yaitu lembah yang berasosiasi dengan mata air yang besar dan keluar dari batuan kedap air (bukan batugamping) yang berada di bawah lapisan batugamping.
    4. Dry valley, lembah yang mirip dengan lembah fluviatil tetapi bukan sebagai penyaluran air permukaan karena air yang masuk langsung meresap ke batuan dasarnya (karena banyak rekahan)
  1. Gua, adalah ruang bawah tanah yang dapat dicapai dari permukaan dan cukup besar bila dilalui oleh manusia.
  2. Terowongan dan jembatan alam, adalah lorong di bawah permukaan yang terbentuk oleh pelarutan dan penggerusan air tanah.

2. Bentuk-bentuk Sisa Pelarutan

            Yang dimaksud dengan sisa pelarutan adalah  morfologi yang terbentuk karena pelarutan dan erosi sudah berjalan sangat lanjut sehingga meninggalkan sisa erosi yang khas pada daerah karst.
Macam-macam morfologi sisa antara lain :
  1. Kerucut karst, adalah bukit karst yang berbentuk kerucut, berlereng terjal dan dikelilingi oleh depresi.
  2. Menara karst, adalah bukit sisa pelarutan dan erosi yang berbentuk menara dengan lereng yang terjal tegak atau menggantung, terpisah satu dengan yang lainnya dan dikelilingi dataran aluvial.
  3. Mogote, adalah bukit terjal yang merupakan sisa pelarutan dan erosi, umumnya dikelilingi oleh dataran alluvial yang hampir rata (flat).

E.   Pola Pengaliran Karst LandForm
         Di Karst Landscape, pola pengaliran yang banyak ditemukan adalah pola pengaliran multibasinal, yang didalam peta digambarkan dengan garis putus-putus membentuk seperti bulatan.Selain itu sungai yang ada terkadang masuk ke dalam permukaan secara tiba-tiba karena adanya proses pelarutan.
F.    Vegetasi Karst

        Vegetasi dibentang alam karst yang banyak ditemukan adalah pohon jati, dan beberapa pohon yang dapat beradaptasi dengan lingkungankarst (batu gamping)
Di B.A karst sangat jarang ditemukan persawahan dan perkebunan hal ini akibat dominasi batuan gamping Peta Topografi KarstNah mungkin itu aja sekilas yang bisa saya jabarkan didalam wordpress saya mengenai bentuk lahan karst.

Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar