Bentang Alam
Karst
Pengertian
tentang topografi kars yaitu suatu topografi yang terbentuk pada daerah
dengan litologi berupa batuan yang mudah larut, menunjukkan relief yang khas,
penyaluran tidak teratur, aliran sungai secara tiba-tiba masuk ke dalam tanah
dan meninggalkan lembah kering dan muncul kembali di tempat lain sebagai mata
air yang besar.
A.
Definisi
Karst
Bentang
alam atau morfologi yang terbentuk akibat proses karstifikasi dan proses
pelarutan kimia yang diakibatkan oleh aliran permukaan. Karst yang baik harus
mengandung potensi mineral kalsit sekitar70-90% hal ini dimaksudkan dengan
kegiatan pelarutan yang ada.
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bentang Alam Karst
1. Faktor Fisik
1. Faktor Fisik
Faktor fisik yang mempengaruhi pembentukan
topografi karst meliputi ketebalan batugamping, porositas dan permeabilitas
batugamping serta intensitas struktur (kekar) yang mengenai batuan tersebut.
- Ketebalan batugamping, yang baik untuk perkembangan karst adalah batu gamping yang tebal, dapat masif atau yang terdiri dari beberapa lapisan dan membentuk unit batuan yang tebal, sehingga mampu menampilkan topografi karst sebelum habis terlarutkan.
- Porositas dan permeabilitas, berpengaruh dalam sirkulari air dalam batuan. Semakin besar porositas sirkulasi air akan semakin lancar sehingga proses karstifikasi akan semakin intensif.
- Intensitas struktur (kekar), zona kekar adlah zona lemah yang mudah mengalami pelarutan dan erosi sehingga dengan adanya kekar dalam batuan, proses pelarutan berlangsung intensif.
2. Faktor Kimiawi
- Kondisi kimia batuan, dalam pembentukan topografi kars diperlukan sedikitnya 60% kalsit dalam batuan dan yang paling baik diperlukan 90% kalsit.
- Kondisi kimia media pelarut, dalam proses karstifikasi media pelarutnya adalah air, kondisi kimia air ini sangat berpengaruh terhadap proses karstifikasi .
3. Faktor Biologis
Aktivitas tumbuhan dan mikrobiologi dapat menghasilkan humus yang
menutup batuan dasar, mengakibatkan kondisi anaerobic sehingga air
permukaan masuk ke zona anaerobic, tekanan parsial CO2 akan
meninggkat sehingga kemampuan melarutkannya juga meningkat.
• 4.
Faktor Iklim dan Lingkungan
Kondisi lingkungan yang mendukung adalah adanya lembah besar
yang mengelilingi tempat yang tinggi yang terdiri dari batuan yang mudah larut
(batugamping) yang terkekarkan intensif. Kondisi lingkungan di sekitar
batugamping harus lebih rendah sehingga sirkulasi air berjalan dengan baik,
sehingga proses karstifikasi berjalan dengan intensif.
C. Proses Pembentukan Topografi Karst
Kondisi batuan yang menunjang
terbentuknya topografi karst ada 4, yaitu:
- Mudah larut dan berada di atau dekat permukaan.
- Masif, tebal dan terkekarkan.
- Berada pada daerah dengan curah hujan yang tinggi.
- Dikelilingi lembah
Gambar. Diagram aliran air didalam
batugamping melalui rekahan
Proses pelarutan
pada batugamping, meninggalkan morfologi sisa pelarutan, perkembangan morfologi
sisa ini dapat dibagi menjadi 4 fase, yaitu :
Fase I.
Terjadi pelarutan pada batuan yang
terkekarkan sehingga membentuk lembah yang ekmudian merupakan zona yang lebih
cepat mengalami pelarutan (zona A) dibanding dengan zona B yang tidak mengalami
pengkekaran .
Fase II. Karena zona A lebih cepat mengalami pelarutan maka pada zona ini segera terbentuk lembah yang dalam, sementara pada zona B masih berupa dataran tinggi dengan gejala pelarutan dibeberapa tempat.
Fase III. Pelarutan pada kedua zona tersebut terus berjalan sehingga pada fase ini mulai terbentuk kerucut-keucut kars pada zona B. pada kerucut kars ini tingkat pelarutan /tingkat erosi vertikalnya lebih kecil dibanding dengan lembah disekitarnya.
Fase IV. Karena adanya erosi lateral dan korosi oleh aliran sungai maka zona A berada pada batas permukaan erosi dan pada zona B erosi vertikalnya telah berjalan lebih lanjut sehinga hanya tinggal beberapa morfologi sisa saja.
D.
Bentang Alam Hasil
Proses Karstifikasi
Bentuk
morfologi yang menyusun suatu bentang alam karst dapat dibedakan menjadi 2,
yaitu bentuk-bentuk konstruksional dan bentuk-bentuk sisa pelarutan.
1. Bentuk-bentuk
Konstruksional
Bentuk-bentuk
konstriksional adalah topografi yang dibentuk oleh proses pelarutan batugamping
atau pengendapan mineral karbonat yang dibawa oleh air.
Berdasarkan
ukurannya dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
• Bentuk-bentuk minor
• Bentuk-bentuk mayor
Bentang
alam karst minor adalah bentang alam yang tidak dapat diamati pada peta
topografi atau foto udara.
Sedangkan
bentang alam mayor adalah yang dapat diamati dari peta topografi atau foto
udara.
Bentuk-bentuk
bentang alam minor antara :
- Lapies, yaitu bentuk yang tidak rata pada batugamping akibat adanya proses pelarutan dan penggerusan.
- Karst split, adalah celah pelarutan yang terbentuk di permukaan.
- Parit karst, yaitu alur pada permukaan yang memanjang membentuk parit, yang juga sering dianggap karst split yang memanjang sehingga membentuk parit.
- Palung karst, adalah alur pada permukaan batuan yang besar dan lebar, terbentuk karena proses pelarutan, kedalaman lebih dari 50 cm. biasanya pada permukaan batuan yang datar atau miring rendah dan dikontrol oleh struktur yang memanjang.
- Speleotherms, adalah hiasan pada gua yang merupakan endapan CaCO3 yang mengalami presipitasi pada air tanah yang membawanya masuk ke dalam gua. (Stalaktit, stalakmit).
- Fitokarst, adalah permukaan yang berlekuk-lekuk dengan lubang-lubang yang saling berhubungan, terbentuk karena adanya pengaruh aktivitas biologis yaitu algae yang tumbuh di dalam batugamping. Algae menutup di permukaan dan masuk sedalam 0,1 – 0,2 mm dan menghasilkan larutan asam sehingga melarutkan batugamping.
- Surupan (doline), yaitu depresi tertutup hasil pelarutan dengan diameter mulai dari beberapa meter sampai beberapa kilometer, kedalaman bisa sampai ratusan meter dan mempunyai bentuk bundar atau lonjong.
- Uvala, adalah gabungan dari beberapa doline.
- Polje, adalah depresisi tertutup yang besar dengan lantai datar dan dinding curam, bentuknya tidak teratur dan biasanya memanjang searah jurus perlapisan, pembentukannya dikontrol oleh litologi dan struktur, dan mengalami pelebaran saat terisi oleh air.
- Jendela karst, adalah lubang pada atap gua yang menghubungkan dengan udara luar, terbentuk karena atap gua runtuh.
- Lembah karst, adalah lembah atau alur yang besar, terbentuk oleh aliran permukaan yang mengerosi batuan yang dilaluinya. Ada 4 macam lembah karst, yaitu :
- Allogenic valley, lembah karst dengan hulu pada batuan kedap air (bukan batugamping) yang kemudian masuk ke dalam daerah karst.
- Blind valley, lembah karst yang alirannya tiba-tiba hilang karena masuk ke dalam batuan.
- Pocket valley, yaitu lembah yang berasosiasi dengan mata air yang besar dan keluar dari batuan kedap air (bukan batugamping) yang berada di bawah lapisan batugamping.
- Dry valley, lembah yang mirip dengan lembah fluviatil tetapi bukan sebagai penyaluran air permukaan karena air yang masuk langsung meresap ke batuan dasarnya (karena banyak rekahan)
- Gua, adalah ruang bawah tanah yang dapat dicapai dari permukaan dan cukup besar bila dilalui oleh manusia.
- Terowongan dan jembatan alam, adalah lorong di bawah permukaan yang terbentuk oleh pelarutan dan penggerusan air tanah.
2. Bentuk-bentuk Sisa Pelarutan
Yang
dimaksud dengan sisa pelarutan adalah
morfologi yang terbentuk karena pelarutan dan erosi sudah berjalan
sangat lanjut sehingga meninggalkan sisa erosi yang khas pada daerah karst.
Macam-macam morfologi sisa antara
lain :
- Kerucut karst, adalah bukit karst yang berbentuk kerucut, berlereng terjal dan dikelilingi oleh depresi.
- Menara karst, adalah bukit sisa pelarutan dan erosi yang berbentuk menara dengan lereng yang terjal tegak atau menggantung, terpisah satu dengan yang lainnya dan dikelilingi dataran aluvial.
- Mogote, adalah bukit terjal yang merupakan sisa pelarutan dan erosi, umumnya dikelilingi oleh dataran alluvial yang hampir rata (flat).
E. Pola Pengaliran Karst LandForm
Di Karst Landscape, pola pengaliran
yang banyak ditemukan adalah pola pengaliran multibasinal, yang didalam peta
digambarkan dengan garis putus-putus membentuk seperti bulatan.Selain itu
sungai yang ada terkadang masuk ke dalam permukaan secara tiba-tiba karena
adanya proses pelarutan.
F. Vegetasi Karst
Vegetasi dibentang alam karst yang
banyak ditemukan adalah pohon jati, dan beberapa pohon yang dapat beradaptasi
dengan lingkungankarst (batu gamping)
Di B.A karst sangat jarang ditemukan persawahan dan perkebunan hal ini akibat dominasi batuan gamping Peta Topografi KarstNah mungkin itu aja sekilas yang bisa saya jabarkan didalam wordpress saya mengenai bentuk lahan karst.
Di B.A karst sangat jarang ditemukan persawahan dan perkebunan hal ini akibat dominasi batuan gamping Peta Topografi KarstNah mungkin itu aja sekilas yang bisa saya jabarkan didalam wordpress saya mengenai bentuk lahan karst.
Daftar
Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar